Visi dan Misi

Menjadi Jemaat yang Dewasa dalam Iman, Melayani dan Bersaksi untuk Tuhan Yesus

Motto

Tangguh, Teguh dan Sungguh di dalam Kristus

Sunday, July 27, 2008

Minggu Kedua Agustus 2008

JANGAN SELEWENGKAN KEMERDEKAAN

1 Petrus 2: 11-17

Kemerdekaan adalah anugerah Tuhan bagi setiap bangsa, termasuk Indonesia. Anugerah itu harus dipelihara dan dipertahankan. Sebaliknya, kemerdekaan tidak boleh disia-siakan apalagi diselewengkan atau dirusak demi kepentingan kelompok tertentu. Setiap orang percaya juga sudah dimerdekakan oleh Allah dari belenggu dosa, dipanggil untuk mengisi kemerdekaan bangsa dengan ikut mewarnai pergaulan disekitarnya. Panggilan menjadi Kristen ini menempatkan orang percaya pada posisi dan hak istimewa. Namun posisi itu bukanlah merupakan kesempatan untuk bermegah. Kita dipanggil untuk tidak menyalahgunakan hak-hak istimewa itu.

Rasul Petrus dalam perikop ini menjabarkan beberapa pesan Firman Tuhan:

Pertama, himbauan agar umat tetap hidup sebagai orang asing, mengasingkan diri dari keinginan duniawi (ayat 12). Orang-orang Kristen pada saat itu hidup di tengah-tengah masyarakat yang bukan Yahudi. Orang Kristen diminta untuk tidak ikut arus kehidupan yang bebas berbuat apapun dan hanya mengejar keinginan daging, melainkan harus berani menjauhi dan melawan arus. Orang Kristen sebagai pendatang dan perantau harus menunjukkan sikap yang berbeda dan berani berbeda dengan apa yang tidak benar (ayat 11). Tentu saja, prinsip tidak ikut arus itu akan menimbulkan ketidaksenangan orang-orang yang merasa terusik dengan sikap orang Kristen. Mereka mungkin akan memfitnah, mencurigai, dan mencari-cari kesalahan serta menjadikan orang Kristen sebagai kambing hitam. Untuk menghadapi kemungkinan seperti itu, orang Kristen harus mempraktekkan cara hidup yang baik dengan berbuat baik (ayat 12, 15). Hanya dengan cara perbuatan baik, orang Kristen akan membungkamkan kepicikan orang-orang yang berpikir sempit di tengah masyarakat.

Kedua, Kristen dipanggil untuk “tunduk” kepada semua lembaga manusia, artinya Kristen memiliki keberadaan dan misi khusus dalam rencana Allah (ayat 13). Salah satu cara hidup yang baik adalah tunduk kepada pemerintah atau pemimpin masyarakat. Sikap tunduk ini bukan asal tunduk, melainkan tunduk karena Allah (ayat 13-14). Artinya kalau kepemimpinan sesuai dengan kehendak Allah, orang Kristen harus menjadi pendukung utama (lihat juga Roma 13: 1-2 – red). Kalau kepemimpinan tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka orang Kristen harus mengingatkan para pemimpin agar tidak melakukan penyelewengan. Allah adalah sumber kekuasaan dalam masyarakat dan bangsa manapun.

Ketiga, Kristen dipanggil untuk hidup bertanggungjawab di tengah kebebasan (ayat 16). Di tengah situasi penyelewengan, orang Kristen harus memperkenalkan kemerdekaan yang sesungguhnya (ayat 16). Kemerdekaan yang sudah dialami di dalam Kristus, yaitu kemerdekaan untuk berbuat baik dan melakukan kehendak Allah. Jadi sebagai orang Kristen, yaitu kemerdekaan untuk berbuat baik dan melakukan kehendak Allah. Jadi sebagai orang Kristen ada dua aspek kemerdekaan, yaitu: merdeka dari cengkeraman dosa dan merdeka untuk menjadi manusia yang baik dan berbuat baik. Itulah sebabnya, orang yang sungguh-sungguh merdeka disebut hamba Allah. Dengan menjadi orang merdeka, orang Kristen mendorong semua orang untuk sungguh-sungguh menjadi orang merdeka.

Gambaran ideal dari masyarakat yang merdeka dan menghayati kemerdekaan dari Allah adalah maasyarakat yang hidup dengan saling menghormati, mengasihi dan menaruh kepercayaan kepada pemimpinnya (ayat 17).

Umat Kristen sebagai bagian dari rakyat tidak boleh hanya berteriak “Jangan selewengkan kemerdekaan!” Setidaknya umat Kristen harus belajar bagaimana mencegah penyelewengan itu dalam kehidupan kita sendiri. Kita harus berusaha untuk hidup bersih dan jujur, dengan menggunakan kebebasan atau kemerdekaan yang sudah kita peroleh untuk kepentingan orang lain dan kesepakatan bersama.

Terpujilah Allah!

oleh: Pdm. Eko Purwanto, M.Si

No comments: